Pengantar Psikologi
1. Perspektif Biologis
2. Pendekatan Perilaku
3. Pespektif Kognitif
4. Pendekatan Psikoanalitik
5. Pendekatan Fenomenologi
Sumber : Atkinson, L Rita, Atkinson, Richard C, Smith, Edward E, Bem, Daryl J.Pengantar Psikologi. Batam Centre : Interaksara
Dalam Psikologi, semua topik dapat dipandang dari berbagai sudut pandang (perspektif), hal inilah yang dilakukan dalam semua tindakan seseorang, Analisis fenomena psikologi dapat didekati dari berbagai sudut pandang (perspektif). Masing-masing menawarkan penjelasan yang agak berbeda tentang mengapa individu bertindak seperti yang mereka lakukan, dan masing-masing memberikan kontribusi kepada konsep kita tentang manusia secara keseluruhan.
1. Perspektif Biologis
Otak manusia memiliki lebih dari 10 miliar sel saraf dan jumlah interkoneksi yang hampir tak terbatas. Mungkin inilah struktur yang paling kompleks di jagad raya, pada dasarnya, semua peristiwa psikologis berkaitan dengan aktivitas otak dan sistem saraf. Pendekatan Biologis untuk mempelajari manusia dan spesies lain berupaya mengaitkan perilaku yang terlibat terhadap peristiwa listrik dan kimiawi yang terjadi dalam tubuh, terutama didalam otak dan sistem saraf. Pendekatan ini mencoba menentukan proses neurobiologi yang mendasari perilaku dan proses mental.
2. Pendekatan Perilaku
Dengan pendekatan perilaku ahli psikologi dapat mempelajari individu dengan melihat pada perilakunya ketimbang pada otak dan sistem sarafnya. Pertama kali dekemukakan oleh John B.Watson pada awal 1990 an sering disebut dengan Behaviorisme.
Perspektif Kognitif berkembang sebagian merupakan reaksi terhadap behaviorisme dan sebagianya lagi kembali pada akar kogniti dari psikologi, perspektif ini mengurusi proses mental, seperti persepsi, daya ingat, penalaran, pemutusan pilihan dan pemecahan masalah. padda era modern perspektif kognitif tidak didasarkan pada introspeksi, sebelum tahun 1990 pendekatan nonbiologis yang terkenal adalah pendekatan ini.
4. Pendekatan Psikoanalitik
Konsep ini dekembangkan oleh Sigmund Freud di Eropa hampir bersamaan dengan teori Behaviorisme yang populer di Amerika Serikat. Asumsi dasar teori Freud adalah sebagian besar perilaku manusia berasal dari proses bawah sadar, maksudnya keyakinanm rasa takut dan keinginan tidak disadari dalam diri seseorang tetapi mempengaruhi perilakunya.
5. Pendekatan Fenomenologi
Perspektif ini memfokuskan hampir sepenuhnya pada pengalaman subyektif, Perspektif ini berhubungan dengan pandangan pribadi seorang individu terhadap suatu peristiwa-fenomenologi individual. Pendekatan ini berkembang sebagian disebabkan reaksi kualitas mekanistik dari perspektif psikologi lain. ahli psikologi ini cenderung menolak pendapat bahwa perilaku perilaku dikendalikan oleh Behaviorisme, psikologi kognitif dan teori psikoanalitik, dengan tujuan yang juga berbeda yaitu lebih berkeinginan menjelaskan kehidupan dalam diri individual ketimbang dengan mengembangkan teori atan memperkirakan perilaku.
Hubungan antar perspektif ini pada perpektif biologis berbeda tingkatan dengan perpektif lain, Perspektif biologi menggunakan konsep dan prinsip yang diambil dari fisiologi dan cabang biologi lainya, sedangkan perspektif lain mengandalkan konsep dan prinsip yang murni psikologi seperti persepsi, memori, bawah sadar dan aktualisasi diri.
Sumber : Atkinson, L Rita, Atkinson, Richard C, Smith, Edward E, Bem, Daryl J.Pengantar Psikologi. Batam Centre : Interaksara
No comments:
Post a Comment