Friday, September 11, 2020

PENDEKATAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PSIKOLOGI

A. Pendekatan Kuantitatif seringkali disebut sebagai metode ilmiah, empirik, behavioristik, positivistik, fungsionalis, deduktif, makro, klasik, tradisonal. reduksionis, atomistik dan masih banyak lagi. Metode yang digunakan dalam ilmu alam tidaklah selalu sinonim dengan statistika inferensial. karena ia meliputi proses induksi analitik. Dalam induksi analitik peneliti bergerak dari suatu data menuju formulasi hipotesis untuk menguji dan memferivikasinya. Pendekatan kuantitatif melaksanakan penelitian dengan cara yang sistematik, terkontrol, empririk, dan kritis mengenai hipotesis hubungan yang diasumsikan diantara fenomena alam. 

Penelitian Kuantitatif adalah penelittian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi) yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain. Oleh karena itu penelitian kuantitatif secara tipikal dikaitkan dengan proses induksi enumeratif, yaitu menarik kesimpulan berdasarkan angka dan melakukan abstraksi berdasar generalisasi.

langkah-langkah penelitian dengan pendekatan kuantitatif beserta spesifikasinya

1. Mengidentifikasi Problem Penelitian

Dalam mengidentifikasi problem penelitian, penelitian kuantitatif perlu menguraikan tentang kecenderungan atau menjelaskan tentang keterkaitan variabel dan pengembanganya, tentang kecendrungan menunjukan bahwa problem pelnelitian akan dapat dijawab dengan baik melalui penelitian, dimana peneliti menyusun keseluruhan kecenderungan perilaku individu dan bagaimana kecenderungan tersebut bervariasi diantara manusia. Problem dalam penelitian kuantitatif adalah menjelaskan sejauh mana dua variabel berhubungan. Hubungan antara variabel menunjukan bahwa peneliti tertarik dalam menentukan apakah satu atau dua variabel yang mungkin akan mempengaruhi variabel yang lain.

2. Mereviu Kepustakaan

Melakukan reviu kepustakaan selain berfungsi untuk justifikasi problem penelitian, juga dimaksudkan untuk mengarahkan tujuan, dan pertanyaan atau hipotesis penelitian. Justifikasi terhadap problem penelitian berarti peneliti menggunakan kepustakaan untuk menunjukan pentingnya permasalahan penelitian untuk diteliti. Mengindentifikasi arah penelitian berarti peneliti menelaah kepustakaan dan mengidentifikasi variabel-variabel kunci yang layak dan berhubungan serta memiliki kecenderungan potensial yang perlu diuji dalam penelitian.

3. Menetapkan Tujuan Penelitian

4. Mengumpulkan Data

Pengumpulan data didasarkan pada instrumen yang sudah dtetapkan sebelum penelitian, datanya berwujud bilangan dan instrumen diberikan kepada sejumlah individu. Proses ini adalah untuk menegaskan keabsahan atau untuk menggeneralisasikan informasi dari subjek yang diteliti (sampel) kepada jumlah subjek yang lebih banyak (populasi). Semakin banyak subyek (anggota sampel) yang diteliti, semakin kuat keabsahan generalisasi tersebut

5. Menganalisa dan mengintrepetasi data

Analisis data menggunakan analisis statistik yang meliputi uraian kecendrungan perbandingan kelompok yang berbeda atau hubungan antara variabel. Peneliti menganalisa data yang terkumpul dengan menggunakan proses matematik yang disebut prosedur statistik. Peneliti selanjutnya melakukan interpretasi berdasar hasil analisis data tersebut dipandang dari sudut prediksi awal atau penelitian-penelitian sebelumnya yang bertema sama.

6. Melaporkan dan Mengevaluasi Penelitian


B.Pendekatan Kualitatif 

Pendekatan Kualitatif berasumsi bahwa manusia adalah mahluk yang aktif, yang mempunyai kebebasan kemauan, yang perilakunya hanya dapat dipahami dalam konteks budayanya dan perilakunya tidak didasarkan pada hukum sebab akibat.Oleh sebab itu logis kalau penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan untuk memahami obyeknya, tidak untuk menemukan hukum-hukum, tidak untuk membuat generalisasi melainkan ektrapolasi

Sunday, September 6, 2020

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

Pengertian Psikologi Industri dan Organisasi

Psikologi Industri dan organisasi merupakan keseluruhan pengetahuan (a body of knowledge) yang berisi fakta, aturan dan prinsip-prinsip tentang perilaku menusia pada pekerjaanya. Penggunaan pengetahuan psikologi untuk kepentingan dan kemanfaatan pihak=pihak yang terlibat (baik perusahaan sebagai organisasi maupun karyawanya).

Psikologi Industri dan organisasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia, Psikologi Industri dan organisasi berhubungan dengan industri dan organisasi, yang dimaksudkan disini dengan organisasi ialah organisasi formal yang mencakup organisasi yang mencari keuntungan, yang memproduksi barang dan jasa (industri, perdagangan, biro akuntan, biro perjalanan, perbankan dan sebagainya) organisasi yang tujuan utamanya bukan mencari keuntungan (lembaga pendidikan, rumah sakit, badan-badan pemerintah, lembaga pemasyarakatan dan sebagainya).

Organisasi (industri) sebagai suatu sistem terditi dari subsistem yaitu satuan kerja yang besar seperti divisi atau urusan. Satuan kerja yang besar ini terdiri dari satuan-satuan kerja yang lebih kecil (susistem), seperti bagian. Setiap bagian terdiri dari satuan kerja yang lebih kecil lagi, misalnya seksi.Demikian seterusnya sampai kesatuan kerja yang kita tetapkan sebagai yang terkecil yaitu lembaga tenaga kerja. Organisasi industri berinteraksi dengan sistem lain (organisasi) industri lainya, departemen, lembaga pendidikan dan sebagainya, membentuk suatu sistem yang lebih besar (suprasistem)


Sumber : Psikologi Industri dan Organisasi, Ashar Sunyoto Munandar,Universitas Indonesia, 2001 

GEYONGAN UNIK




 

Thursday, September 3, 2020

KEKUATAN OTAK DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI

Otak merupakan pengatur dari semua fungsi kehidupan kita, tidak hanya tempat pengaturan bagi temperatur tubuh, nafsu makan, hasrat seksual atau perilaku kita. Dalam menjalankan fungsi pengaturan tersebut, otak memiliki berbagai mekanisme yang amat mengagumkan, sehingga kesempurnaan fungsinya memungkinkan anda untuk melakukan aktivitas secara optimal, bahkan maksimal. Pada sekitar tahun 1985 mengemukakan teori Kecerdasan Ganda (KG) oleh Howard Gardner, ia menetapkan syarat khusus yang harus dipenuhi oleh setiap kecerdasan agar dapat dimasukan kedalam teorinya, syarat-syarat itu adalah :

1. Kecerdasan tersebut harus dapat dilambangkan, baik dalam bentuk fisik maupun non fisik.

2. Setiap kecerdasan harus memiliki riwayat perkembangan tidak muncul secara tiba-tiba.

3. Setiap kecerdasan rawan terhadap cacat akibat dari kerusakan atau cedera pada wilayah otak tertentu.

4. Setiap kecerdasan memiliki keadaan akhir berdasar nilai budaya.

Manfaat terbesar dari mengetahui kecerdasan yang kita miliki adalah : kita dapat memaksimalkan seluruh potensi yang kita miliki.


A. KECERDASAN MUSIKAL

Pengaruh musuk entah itu terhadap kesehatan tubuh, kemampuan kerja bahkan saat-saat kritis akhir kehidupan seseorang dimana musik dianggap sebagai salah satu upaya meringankan beban yang dihadapi sipenderita. Komponis Amerika Aaron Copland menunjukan tiga tingkatan mendengarkan musik, yaitu ;

1. Tataran Perasaan dimana mendengarkan hanya untuk menikmati bunyi yang diciptakan.

2. Tataran Ungkapan memperhatikan suasana hati dan makna gubahan lagu.

3. Tataran Musikal memperhatikan berbagai unsut struktur musik, melodi, harmoni, irama warna atau timbre.

B. KECERDASAN KINESTETIK

Orang Yunani menempatkan olah raga, sebagai sarana yang penting untuk memupuk kekuatan pikiran.

Sedangkan kebudayaan timur mengusahakan perkembangan pikiran melalui tubuh selama beribu tahun dengan mengembangkan yoga, taichi dan aikido. gaya belajar secara kinestetik lainya secara visual dan auditorik seperti karyawan memanfaatkan sensasi otot.

C. KECERDASAN INTERPERSONAL

Kecerdasan ini berwujud sebagai kemampuan yang sangat baik dalam memahami karyawan lain. inti dari kecerdasan ini adalah menangkap perbedaan yang teramat halus akan maksud motivasi, suasana hati, perasaan dan gagasan orang lain disekitarnya. 

D. KECERDASAN LOGIS MATEMATIS

Kecerdasan ini mengolah hal matematik dan ilmiah. Howard Gardner menemukan bahwa pemikiran logis matematis memikik suatu komponen khas. Ia merumuskan komponen ini sebagai kepekaasn dan kemampuan untuk membedakan antara pola logika  atau numerik dan kemampuan menangani rangkaian penalaran yang panjang.

E. KECERDASAN INTRAPERSONAL

Kecerdasan Intrapersonal adalah suatu kecerdasan yang membuat kita lebih dapat mengenali dan memahami diri sendiri. Kecerdasan intrapersonal akan membekali kita suatu kemampuan untuk melihat ke dalam diri sendiri hingga suatu tindakan akan dapat kita lakukan dengan cerdas; karena kita sudah memiliki atau sudah mengenali kemampuan sendiri, kitapun dapat menghargai diri sendiri sebagaimana mestinya.

F. KECERDASAN NATURALIS

Adalah suatu kemahiran mengenali dan menangani berbagai macam flora dan fauna. Seseorang yang sangat pandai berkebun dokter hewan yang sangat cekatan menangani hewan yang menjadi pasienya, pawang hewan yang sangat menyayangi atau disayangi oleh hewan perliharaanya.

G. KECERDASAN VERBAL/LINGUISTIK

merupakan kecerdasan paling universal diantara berbagai kecerdasan dalam teori KG, meskipun kemudian ahli pidato, pelawak, pengacara yang handal jumlahnya sedikit namun setiap orang akan belajar untuk berbicara dan menulis. Komponen kecerdasan verbal yang paling penting adalah kemampuan menggunakan bahasa untuk mencapai sasaran praktis.

H. KECERDASAN SPASIAL 

adalah jenis kecerdasan pengamatan suatu obyek


sumber : Kekuatan Otak dalam aktivitas sehari-hari, Dr.Frits Sumantri Sr.,Sps Penerbit Nuansa, 2006

TOYOTA ETIOS VALCO E 2014