Monday, July 20, 2020

NUANSA-NUANSA PSIKOLOGI ISLAM

Psikologi secara etimologi memiliki arti "ilmu tentang jiwa".Dalam Islam istilah jiwa dapat disamakan dengan al-nafs, namun ada pula yang menyamakan dengan istilah al-rub, mesikpun istilah al-nafs lebih populer penggunaanya daripada al-rub. Psikologi dapat diterjemahkan kedalam bahasa Arab menjadi ilmu al-nafs. Istilah Al-nafs banyak dipakai dalam literatur Psikologi Islam. Penggunaan istilah ini disebabkan obyek kajian psikologi Islam adalah al-nafs, yaitu aspek psikopisik pada diri manusia. Penggunaan istilah ilm Al-Rub ditemukan dalam karya psikolog Zuardin Azzaino.

Hakikat psikologi Islam dapat dirumuskan sebagai berikut : "kajian Islam yang berhubungan dengan aspek-aspek dan perilaku kejiwaan manusia, agar secara sadar ia dapat membentuk kualitas diri yang lebih sempurna dan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. hakikat definisi tersebut mengandung tiga unsur pokok :

1. Bahwa psikologi Islam merupakan salah satu dari kajian masalah-masalah keislaman, artinya psikologi yang dibangun bercorak atau memiliki pola pikir sebagaimana yang berlaku pada tradisi keilmuan dalam islam, sehingga dapat membentuk aliran tersendiri yang unik dan berbeda dengan psikologi kontemporer pada umumnya

2. Bahwa psikologi Islam membicarak aspek-aspek dan perilaku kejiwaan manusia. Aspek-Aspek kejiwaan dalam Islam berupa al-rub, al-nafs, al-aql, al-adhamir, al-lubb, al-fu'ad, al-sirr, al-fitrah dan sebagainya. Psikologi Islam mengakui adanya kesadaran dan kebebasan umat manusia untuk berkreasi, berpikir, berkehendak dan bersikap secara sadar, walaupun dalam kebebasan tersebut tetap dalam koridor sunah-sunah Allah SWT.

3. Bahwa psikologi Islam bukan netral etik, melainkan sarat akan nilai etik. Dikatakan demikian sebab Psikologi Islam memiliki tujuan yang hakiki, yaitu merangsang kesadaran diri agar mampu membentuk kualitas diri yang lebih sempurna untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Metode pengkajian dan pengembangan Psikologi Islam dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu metode pragmatis dan metode idealistik, Metode Pragmatis adalah metode pengkajian atau pengembangan psikologi Islam yang lebih mengutamakan aspek praktis dan keguanaanya. Langkah-langkah operasional, sebagaimana yang ditawarkan Al-Faruqi adalah :
1. Penguasaan disiplin ilmu modern dan penggunaan kategoris;
2. Survai disiplin ilmu;
3. Penguasaan khazanah Islam;
4. Penguasaan khazanah ilmiah Islami
5. Penemuan relevansi Islam yang khas  terhadap disiplin-disiplin ilmu pengetahuan
6. Penilaian kritis terhadap disiplin ilmu modern, tingkat perkembangan di masa ini.

Metode kedua adalah metode idealistik, yaitu metode yang lebih mengutamakan penggalian Psikologi Islam dari ajaran Islam sendiri. 

Syarief, Hidayat. 2001, " Nuansan-Nuansa Psikologi Islam", PT Raja Grafindo

No comments:

Post a Comment

TOYOTA ETIOS VALCO E 2014